Rabu, 07 Mei 2008

MERUBAH PERILAKU UNTUK BERBUDAYA LINGKUNGAN

Sekolah Adiwiyata adalah program pendidikan yang peduli dan berbudaya lingkungan . Dalam arti luas program ini bukan hanya peduli terhadap lingkungan alam saja, tetapi juga lingkungan sosial. Kita semua tahu bahwa lingkungan pendidikan yang idial adalah lingkungan yang menyenangkan, nyaman dan dapat membantu proses kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencerdaskan peserta didik.

Program Sekolah Adiwiyata sifatnya program penunjang pendidikan yang diharapkan mampu mengantarkan peserta didik untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya yang selalu memandang masa depan penuh optimisme dan selalu peduli terhadap lingkungan.

Tantangan terbesar dalam menerapkan sekolah "ADIWIYATA" adalah merubah budaya sekolah. Budaya yang dimaksud di sini adalah perilaku warga sekolah untuk peduli terhadap lingkungan sekitarnya, minimal budaya 5 R + 1 T yaitu Rapi, Rawat, Ringkas, Resik, Rajin dan Tanggap.

Rapi : Setiap pekerjaan dari tahap persiapan sampai akhir harus rapi. rapi dalam hal ini meliputi
rapi cara berpakaian, rapi tempat kerja, rapi administrasi dan rapi dalam menyelesaikan
pekerjaan.

Rawat : Dalam penggunaan sarana dan prasarana selalu efisien, bersih dan selalu sesuai dengan
Prosedur serta memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Perlu pemeriksaan
terhadap sarana dan prasarana secara berkala.

Ringkas : efektif dan efisien. Artinya dalam kegiatan belajar mengajar serta pelayanan terhadap
warga sekolah diupayakan tidak berbelit-belit, tidak banyak memakan waktu dan
tempat.

Resik : Resik dalam hal ini adalah selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Upayakan
setiap warga sekolah tidak meninggalkan limbah atau sisa material yang tidak
termanfaatkan di lingkungan sekolah. Masalah kebersihan lingkungan sekolah perlu
ditanamkan kepada setiap warga sekolah bahwa kebersihan bukan hanya tanggung
jawab petugas kebersihan saja, tetapi setiap warga sekolah.

Rajin : Rajin identik dengan sikap disiplin. Artinya tugas yang di bebankan kepada setiap warga
sekolah dapat terselesaikan dengan baik tanpa ulur waktu, tanpa menunggu perintah dan
penuh dengan tanggung jawab.

Tanggap : Selalu membiasakan diri selalu peduli dan dapat membaca situasi lingkungan
disekitarnya. Tanggap dapat diartikan tahu apa yang harus dilakukan ketika
menghadapi suatu lingkungan tertentu.

Harus ada "Pahlawan"
Dalam melaksanakan 5 R + 1 T sangatlah tidak mudah perlu waktu dan upaya dari para sukarelawan atau tim yang bertanggungjawab tentang masalah Sekolah Adiwiyata. Mengapa harus sukarelawan. Sukarelawan ini biasanya memiliki militansi yang luar biasa dan dapat disebut sebagai "Pahlawan" Dalam satu komunitas sekolah harus ada "Pahlawan" yang senantiasa mengkampanyekan program Sekolah Adiwiyata secara terus-menerus. Dan "Pahlawan" itu biasanya tidak banyak jumlahnya dan mereka memiliki jiwa yang militan.

Pengendalian
Supaya program Sekolah Adiwiyata perlu ada pengawalan terhadap program tersebut. Langkah-langkah pengawalan itu antara lain:
1. Program harus devinitif dan operasional.
2. Bentuk unit yang mampu membiayai kegiatan tersebut. Misalnya unit "bank sampah" yaitu
unit yang mampu mengelola sampah menjadi barang yang bermanfaat, minimal memisahkan
sampah plastik dan kertas yang dapat kita jual. langkah ini diambil apabila sekolah tersebut
tidak memiliki alokasi dana untuk menunjang kegiatan program adiwiyata.
3. Program Sekolah Adiwiyata upayakan terintegrasi dengan pelajaran. Hal ini kunci utama
keberhasilan program ini.
4. Libatkan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah.
5.Lakukan evaluasi. Jika perlu foto/publikasikan setiap terjadi penyimpangan terhadap 5R + 1T
6. Tentukan tolok ukur keberhasilan program Sekolah Adiwiyata. Misalnya tidak ditemukan
sampah pada lingkungan sekolah, atau perubahan perilaku warga sekolah pada tahap
tertentu.

Demikian beberapa catatan dan upaya yang telah kami terapkan di SMAN 3 Probolinggo dalam rangka menerapkan Program sekolah adiwiyata. Selamat berjuang

Tidak ada komentar: